Wednesday, February 27, 2008

Beras Untuk Keluarga Miskin Terancam Hangus

Puluhan ton beras untuk keluarga miskin (raskin) di wilayah Sumenep dan kepulauan, terancam hangus akibat tidak bisa ditebus oleh kepala desa dan keluarga miskin (gakin). Pasalnya, para keluarga miskin tersebut menyatakan tidak akan mampu menebus raskin yang harganya kini dinaikkan dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.600/kg. Sekretaris umum Formasi, MH Taufik mengatakan (25/02), kemungkinan raskin akan sia-sia bisa terbukti bila harganya masih tetap Rp 1.600 kg. Sebab berdasar pengalaman, dimana Formasi bertugas mendampingi sekaligus mengawal distribusi raskin ke desa, semua kades dan warga miskin mengeluhkan harga baru tersebut. “Harga yang Rp 1.000 saja sudah dirasa memberatkan, apalagi dinaikkan lagi. Karena mereka memang betul-betul tak punya uang untuk beli beras,” tandas MH Taufik.

Bupati Sumenep KH Moh Ramdlan Siraj SE MM melalui Kepala Bagian Perekonomian H Achmad Sadik S.Sos mengakui perubahan harga jual raskin itu menjadi beban tim raskin kecamatan dan desa, untuk menubus jatah raskinnya di gudang Dolog. "Karena dengan naiknya harga reskin itu makan secara otomatis nominal penebusannya juga akan membengkak dari harga sebelumnya," ujar Sadik.

Karena itu, Pemkab Sumenep berupaya agar penebusan raskin memakai sistem pengambilan dulu, dan baru kemudian dibayar seminggu sebelum tutup bulan. "Artinya sistem ngutang sebentar, baru kemudian dibayar sebelum tutup buku batas terakhir pembayaran setiap triwulannya," ujar Sadik. (surya)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home